Kartu Liputan Istana Jurnalis CNN Indonesia Dicabut, PWI dan Dewan Pers Angkat Bicara

Kartu liputan Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, dicabut seusai ia melontarkan pertanyaan mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo Subianto. Tindakan ini menuai sorotan dan disayangkan oleh berbagai pihak.

Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menyatakan pencabutan tersebut berpotensi menghalangi kemerdekaan pers.

“Kemerdekaan pers merupakan amanat konstitusi. Pasal 28F UUD 1945 menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, sehingga tidak boleh dibatasi secara sewenang-wenang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (28/9/2025).

Munir menambahkan, pencabutan kartu liputan dengan alasan pertanyaan di luar agenda justru menghambat kemerdekaan pers serta membatasi hak publik memperoleh informasi. PWI juga mendorong Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden untuk memberikan klarifikasi resmi dan membuka ruang dialog dengan insan pers.

Sikap serupa disampaikan Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat. Dalam pernyataan tertulisnya, Dewan Pers menegaskan empat poin utama:

1. Biro Pers Istana perlu menjelaskan pencabutan kartu liputan agar tidak menghambat tugas jurnalistik.

2. Semua pihak harus menghormati tugas dan fungsi pers sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

3. Kasus ini diharapkan tidak terulang demi menjaga iklim kebebasan pers di Indonesia.

4. Akses liputan wartawan CNN Indonesia yang dicabut harus segera dipulihkan.

Pencabutan kartu liputan terjadi pada Sabtu (27/9/2025) malam, ketika staf Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) mendatangi kantor CNN Indonesia TV untuk mengambil kartu identitas khusus Istana milik Diana. Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, membenarkan hal tersebut.

Sejumlah sumber menyebutkan pencabutan itu berawal dari keberatan Biro Pers atas pertanyaan Diana terkait program MBG, yang dinilai di luar konteks briefing.

Namun, pada Senin (29/9/2025), pihak Istana mengembalikan kartu liputan tersebut. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Istana, Muhammad Yusuf Permana, menegaskan bahwa Istana tidak mencabut ID profesional Diana sebagai jurnalis, melainkan hanya ID khusus Istana.

“ID khusus Istana itu sekarang sudah dikembalikan. Kami pun sudah bertemu dengan Pemred CNN dan juga Diana. Pertanyaannya kemarin relevan, kontekstual, dan sangat dibutuhkan masyarakat,” jelas Yusuf.

Diana Valencia menyambut baik pengembalian kartu liputan tersebut.

“Saya berterima kasih kepada Biro Pers yang sudah mengembalikan ID dan meminta maaf. Semoga ini menjadi yang terakhir,” ujarnya.

Reporter: Elvira turnip
Sumber gambar: CNN Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....