PKKMB USI 2025: Kritik Pedas, Adaptasi, dan Integritas

Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Simalungun (USI) tahun ini tidak lepas dari kontroversi. Tiga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas menampilkan respons berbeda: ada yang mengkritik tajam intervensi rektorat, ada yang memilih beradaptasi dalam keterbatasan, dan ada pula yang menekankan pembentukan integritas mahasiswa baru.

Nada paling keras datang dari BEM Fakultas Hukum (FH). Ketua BEM FH, Dony Siallagan, menilai PKKMB tahun ini hanya sebatas formalitas karena seluruh konsep diambil alih rektorat.

“Persiapannya biasa-biasa saja karena acaranya milik rektorat semua. Kalau saya sendiri mengatakan, ini tidak PKKMB, hanya memakai kata-kata PKKMB saja, tetapi isinya tidak sesuai,” tegasnya.

Dony menambahkan, instruksi langsung dari rektorat membuat BEM tidak dilibatkan secara layak, sehingga marwah organisasi kemahasiswaan hilang. Ia pun berharap mahasiswa baru berani mempertanyakan hal-hal yang tidak masuk akal.

“Kami berharap supaya mahasiswa baru ini dapat mempertanyakan, kenapa yang tak masuk logika dapat masuk di acara PKKMB,” ujarnya.

Berbeda dengan FH, BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) justru menekankan adaptasi. Ketua BEM FKIP, Feri Kurniawan, menyebutkan mereka hanya mendapat waktu persiapan satu minggu dengan pelaksanaan satu hari.

“Dalam waktu 1 hari yang diberikan, kami BEM mengemas semuanya agar efektif,” ungkap Feri.

Mengusung tema “Berdedikasi untuk Belajar, Berkontribusi untuk Lingkungan, serta Beradaptasi untuk Masa Depan”, BEM FKIP berharap mahasiswa baru mampu beradaptasi sekaligus menumbuhkan minat berorganisasi sejak awal.

Sementara itu, BEM Fakultas Ekonomi (FE) memilih fokus membentuk karakter mahasiswa baru. Ketua BEM FE, Fauzan Al Hilman Pasaribu, mengakui pihaknya hanya memiliki dua hari persiapan, namun tetap siap menyambut mahasiswa baru.

“Tentu BEM sangat siap menyambut kehadiran mahasiswa baru di fakultas ekonomi USI,” katanya.

Dengan tema “Membentuk Mahasiswa Berintegritas, Aktif, dan Kritis untuk Mewujudkan Perubahan”, BEM FE menekankan pentingnya integritas dan sikap kritis.

“Sikap kritis membuat mahasiswa tidak mudah menerima sesuatu secara mentah-mentah, melainkan mengkaji, menimbang, dan mencari solusi,” jelas Fauzan.

Kegiatan PKKMB FE dikemas dalam satu hari, dengan penyampaian materi yang diselingi ice breaking.


Dari kritik tajam hingga strategi adaptasi, hingga pembentukan karakter, PKKMB USI tahun ini mencerminkan beragam wajah. Perbedaan respons antar-BEM fakultas menunjukkan bahwa PKKMB bukan sekadar seremoni, melainkan ruang tarik-menarik kepentingan dan strategi dalam menyambut generasi baru mahasiswa.

Reporter: Welpin & Mai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Hubungi Tim Samudera, agar segera meliput!
Halo sobat Samudera....