
Universitas Simalungun (USI) menggelar UMKM Expo dan Job Fair pada 15–17 September 2025 di pelataran auditorium Radjamin purba Universitas Simalungun (USI) sebagai rangkaian Dies Natalis ke-60 yang diperingati pada 18 September 2025. Kegiatan ini menghadirkan 30 pelaku UMKM dan 22 perusahaan dalam Job Fair tanpa dipungut biaya, sebagai bentuk nyata dukungan kampus terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Ketua Panitia Dies Natalis, Parlindoni Sipayung, menegaskan bahwa keterlibatan UMKM bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dari visi USI sebagai kampus yang berdampak.
“Wajib melibatkan karena kita kampus berdampak, ya minimal berdampak kepada masyarakat lingkungan sekitar. UMKM ini kita libatkan sebagai pilar ekonomi kerakyatan supaya kampus juga terlibat dalam perayaan,” ujarnya (18/9).
Parlindoni menambahkan, tidak ada proses seleksi khusus dalam pemilihan peserta.
“Prosesnya tidak ada, tetapi setelah kami jalan melihat UMKM-UMKM yang ada, ternyata UMKM kita bagus dan sudah bisa berdaya saing dengan UMKM lain di Pematangsiantar,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini berjalan lancar dan menambah kemeriahan Dies Natalis. Ia memastikan seluruh UMKM tidak dikenakan biaya.
“Tidak ada pungutan, karena sumber dana kita asli dari yayasan. Artinya civitas akademika maupun pengurus yayasan sudah memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar, termasuk Siantar dan Simalungun,” ungkapnya.
Parlindoni menilai kegiatan ini layak diteruskan dengan persiapan lebih matang.
“Kalau melihat situasinya, layak untuk dilanjutkan. Memang ini kali pertama, tapi kalau dikemas lagi dengan kepanitiaan yang bagus dan waktu yang mapan tentu lebih baik. Syukur acaranya sukses tanpa hambatan, bahkan cuaca juga mendukung,” paparnya.
Ia berharap ke depan UMKM semakin dilirik, terutama dengan dukungan teknologi dan media digital.
Sementara itu, Dian Purba, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi, menjelaskan bahwa program UMKM ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa yang digelar Fakultas Ekonomi pada 2024.
“Program UMKM ini sebenarnya yang kedua. Pertama dilakukan Fakultas Ekonomi tahun 2024, lalu yayasan minta diteruskan. Tujuan kita supaya USI, di luar wadah pendidikan, juga bisa menampung aspirasi dan karya masyarakat,” jelasnya (18/9).
Menurut Dian, Kota Siantar memiliki belasan ribu UMKM, namun belum ada produk yang benar-benar dikenal luas.
“Kalau ke Tebing orang ingat lemang. Kalau ke Siantar, UMKM-nya apa? Itu yang ingin kita dorong. Harapan ke depan lahir produk unggulan dari Siantar,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa UMKM Expo memberi manfaat besar bagi mahasiswa.
“Jumlah angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja. Jangan berbenah setelah wisuda, tapi dari semester awal sudah harus tahu apa yang mau dikerjakan. Sekarang yang laku itu soft skill dan hard skill, bukan lagi semata-mata jurusan,” tegasnya.
Dian berharap kegiatan semacam ini tidak hanya digelar saat Dies Natalis, tetapi bisa menjadi agenda berkelanjutan.
“Harapannya jangan hanya seremoni, tapi ada hasil intelektual melalui penelitian produk unggulan. Misalnya, Siantar terkenal dengan tape, tapi dua kali expo belum ada produk olahan tape yang ditampilkan, padahal potensinya besar,” tambahnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para pelaku UMKM.
“Terima kasih buat UMKM yang sudah memberikan hatinya untuk menyajikan produk-produk terbaik. Meskipun dilaksanakan di kampus, masyarakat tetap antusias hadir. Harapannya, komunikasi dengan UMKM tetap terjalin, bukan hanya lewat dinas koperasi, tapi langsung dengan pelaku UMKM di Siantar dan Simalungun,” tutup Dian.
Reporter: Maisyaroh purba & Kevin purba